- OBA (Olimpiade Bahasa Arab) Ke-5 Se-Indonesia
- Acara Perpisahan Kelas IX TA 2022
- KURIKULUM MTsS AL FALAH
- RAPAT DINAS MTS AL FALAH
- KSMO (Kompetisi Sains Madrasah Online)
- MATSAMA (Masa Ta\'aruf Santri Madrasah) 2021
- MATSAMA di Ponpes Perkampungan Minangkabau.
- Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Membuka Pendaftaran Bagi Santri Santriwan Baru
- Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Perkuat Sendi Kebudayaan Melalui Maimbau Gala Bagi Guru da
- Wisuda Tahfidz Dikukuhkan di PonPes Perkampungan Minangkabau Al-Falah
Wisuda Tahfidz Dikukuhkan di PonPes Perkampungan Minangkabau Al-Falah
Tahun Ini Sebanyak 64 Wisudawan

PADANG, SUARAMINANG.COM—Yayasan Shine
Al-Falah Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau mewisuda sebanyak 64 santri
dan santriwati tahfidznya. Menariknya, pada kegiatan Wisuda Tahfidz Qur’an
Angkatan ke 5 dan Kegiatan Pentas Kreativitas santri dengan Tema Mahkota Surga
Buat Ayah dan Bunda yang dilaksanakan pada tanggal 27 – 28 Februari 2021 ini
selain acara wisuda, akan tetapi para penghafal Alquran ini juga dilewakan
gelar adat Minangkabau.
Ketua Yayasan Shine Al-Falah Pondok
Pesantren Perkampungan Minangkabau Buya Syamsul Akmal, S.Ag, MM Tuanku Putiah
mengatakan bahwa memang untuk pertama kalinya Pondok Pesantren ini selain
mewisuda juga sekaligus dilakukan prosesi mahimbauan gala (gelar adat) kepada
santriwan dan juga dihimbau gala kepada buya dan ustadz.
Baca Lainnya :
“Dari buya dan ustadz ada 42 orang yang diberikan gelar adat, sementara untuk santriwan ada 13 orang. Totalnya 55 orang,”Ketua Yayasan Shine Al-Falah Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Buya Syamsul Akmal, S.Ag, MM Tuanku Putiah.
Disebutkannya, sesuai juga dengan
nama Ponpes Perkampungan Minangkabau, maka dari situlah muncul ide untuk tidak
saja memberikan gelar agama kepada lulusan, akan tetapi juga disandangkan gelar
adat kepada mereka. Apalagi dalam aturan di Minangkabau, laki-laki berhak
menyandang gelar adat ketika masuk ke dalam tiga hal, yaitu menikah, batagak
penghulu dan khatam Quran. Pada tahun ini ada sebanyak 64 tahfidz yang
diwisuda. Jumlah tersebut merupakan hasil penyaringan dari 175 santri yang
mendaftarkan diri. Ada yang telah berhasil menghafal hingga 16 juz, ada pula
yang 2 juz. Namun, penilaian pun bukan tentang berapa jumlah juz yang dihafal,
tetapi bagaimana memang santri bisa hal lancar juz per juz.
“Tahun kemarin kita wisuda tahfidz
sebanyak 163 orang. Semua memang hafal lancar. Namun memang untuk program
ponpes ini, program menghafal Alquran, kita tidak mengejar kuantitas, tapi
kualitas sehingga bagaimana para penghafal Alquran ini bisa menanamkan budi
luhur dan perilaku yang baik dalam kesehariannya. Wisuda ini pun kita arahkan
untuk bisa menjadi motivasi bagi santri lain, serta bisa menjadi nilai
positif,” terang Buya Syamsul Akmal, SA.g. MM Tuanku Putiah yang juga
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar ini.
Disebutkannya, untuk program penghafalan Alquran ini pun merupakan program unggulan di Ponpes Perkampungan Minangkabau Al-Falah, karena jika ada santri yang tidak bisa menghafal minimal 1 juz dalam satu tahun, maka santri tersebut tidak naik kelas. Saat ini jumlah santri di ponpes tersebut berjumlah 771 orang.
Sementara itu, Kepala Kantor
Kementerian Agama Kota Padang, Drs. H. Marjanis, M.Pd pada kesempatan itu
menyampaikan apresiasi dengan adanya inovasi wisuda tahfidz yang disertai juga
dengan pemberian gelar adat Minangkabau di Ponpes Perkampungan Minangkabau
Al-Falah. Menurutnya pemberian gelar adat kepada tahfidz ini baru pertama kali
dilakukan oleh Ponpes di Sumbar. Langkah ini pun bernilai positif dan sesuai dengan
falsafah Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah.
Di Padang, katanya, dengan program
Padang Menghafal sampai saat ini ada 1.350 tahfidz yang sudah diwisuda dan
terdata olehnya. Tak hanya dari ponpes, tapi juga berasal dari jenjang
pendidikan formal dari MIN, MTsn hingga MAN. “Dengan semakin banyaknya lahir
para penghafal Alquran, semoga banyak lahir pemimpin-pemimpin dari Sumbar, yang
bisa berkiprah di tingkat nasional.
“Semoga segala daya dan upaya serta
kontribusi pihak Ponpes dan juga pihak lainnya dalam pelaksanaan kegiatan ini
mendapatkan balasan dari Allah SWT dan di berikan pahala yang setimpal”,
ucapnya.
Kepada seluruh santri yang di wisuda
yang berjumlah lebih kurang 60 santri, Dia mengharapkan untuk senantiasa
memperkaya dan memperdalam ilmu agama dengan tidak mudah cepat puas, ikhtiar
dan selalu berbuat optimal sehingga mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
“Jadilah anak yang dapat membanggakan
kedua orang tua, bikin harum nama Pondok Pesantren, mencintai tanai air, dan
mampu membela agama. Semoga ananda semua diberikan kemudahan oleh Allah SWT
untuk lebih giat lagi menghafal Al-Quran, mempertahankan hafalan, dan
mencerminkan sikap kesalehan serta dapat meningkatkan marwah Minang Kabau di
Nusantara ini”, tutupnya.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh
Dewan Penyantun Prof. Sufiarma Marsyiddin, M.Pd. Dan jua putra Alm. Syeik H.
Boy Lestari H. Wahyu Agung Lestari yang juga Ketua Umum Gebu Minang Sumatera
Barat. Pada kesempatan ini Beliau membantu sebanyak Rp. 15 Juta.
