- OBA (Olimpiade Bahasa Arab) Ke-5 Se-Indonesia
- Acara Perpisahan Kelas IX TA 2022
- KURIKULUM MTsS AL FALAH
- RAPAT DINAS MTS AL FALAH
- KSMO (Kompetisi Sains Madrasah Online)
- MATSAMA (Masa Ta\'aruf Santri Madrasah) 2021
- MATSAMA di Ponpes Perkampungan Minangkabau.
- Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Membuka Pendaftaran Bagi Santri Santriwan Baru
- Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Perkuat Sendi Kebudayaan Melalui Maimbau Gala Bagi Guru da
- Wisuda Tahfidz Dikukuhkan di PonPes Perkampungan Minangkabau Al-Falah
Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau Perkuat Sendi Kebudayaan Melalui Maimbau Gala Bagi Guru da

PADANG, SUARAMINANG.COM– Yayasan
Shine Al-Falah Pondok Pesantren Perkampungan Minangkabau terus melestarikan
kebiasaan adat budaya Minangkabau yang selama ini telah memudar. Biasanya
nilai- nilai adat telah ada dan masuk kurikulum. Namun kedepan setiap pimpinan
pondok beserta majelis guru dalam keseharian akan dipanggil dengan nama gelar
yang telah ada dari kampung halamannya.
“Iya, kita ingin mewujudkan secara
bertahap budaya Minangkabau yang berfalsafah Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi
Kitabullah (Al-Qur’an), Syara’ Mangato Adat Mamakai” salah satunya adalah, bagi
laki-laki yang ada di Minangkabau ketek banamo gadang bagala (waktu kecil punya
nama dan ketika dewasa punya gelar),” ucap Ketua Umum Yayasan Shine Al -Falah
Ponpes Perkampungan Minangkabau Buya Syamsul Akmal, S.Ag, MM Tuanku Putiah
kepada media ini, Jumat (26/2) di ruang kantornya.
Baca Lainnya :
Disebutkannya, kegiatan Mahimbaukan gala ini sebelumnya disebut dengan malewakan gala. Keinginan untuk melaksanakan kegiatan ini sebenarnya jauh-jauh hari sudah ada dibicarakan. Misalnya pada saat kegiatan tausiah adat bersama Mak Katik dan kegiatan Milad Yayasan ke VIII pada Desember 2020 lalu. Termasuk pada rapa persiapan Wisuda Tahfidz angkatan ke V ini.
“Telah kita masukan dalam agenda
kegiatan pendahuluan wisuda Tahfidz Qur’an angkatan ke V ini. Sebab, sebagai
Ponpes yang bernama Ponpes Perkampungan Minangkabau kita ingin mewujudkan secara
bertahap budaya Minangkabau tersebut,” tambah Buya Buya Syamsul Akmal, S.Ag, MM
Tuanku Putiah.
Disebutkannya, pemberian gelar kepada
anak laki-laki Minangkabau lazimnya atau umumnya dilaksanakan pada saat alek
nikah kawin, alek batagak gala, alek khatam Qur’an. Gala yang diterima berasal
dari laki-laki pihak keturuan ibu. Diberikan oleh Ninik mamak dari
masing-masing suku. Berbeda dengan sebagian besar orang Pariaman. Dimana gala
berasal dari pihak ayah seperti Sidi, Sutan, Bagindo dan lainnya.
“Setelah kita diskusi dengan
Kerapatan Adat Nagari (KAN) Koto Tangah,LKAAM Sumbar, serta minta arahan pakar
adat (Dahrizal/Mak Katik) maka dapatlah ilmunya. Dimana malewakan gala adalah
kegiatan pemberian gala dan pemberitahuan gala yang diberikan kepada seseorang,
kepada publik yang dilaksanakan pada kegiatan Alek Batagak penghulu,”
tambahnya.
Sedangkan mahimbau gala sebutnya
adalah pemberian dan pemberitahuan secara resmi gala yang dimiliki seseorang
kepada publik saat Alek nikah kawin dan Alek Khatam Qur’an. Oleh sebab itu maka
kegiatan malewakan gala ditukar dengan mahimbaukan gala. Hal ini dengan alasan
kegiatan Wisuda Tahfidz bisa diqiyaskan dengan khatam Al-Quran.
“Kemudian gala yang mau dihimbaukan
itu sudah dimiliki sebelumnya oleh sebagian besar Buya/ustad di sini. Sedangkan
yang berhak memberikan gala adalah Ninik mamak dari suku masing-masing dan
sebagian di Pariaman diberikan oleh pihak Bapak,” tambah Buya Syamsul Akmal,
SA.g. MM Tuanku Putiah yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Sumbar ini.
Ketua Umum Yayasan Shine Al -Falah Ponpes Perkampungan
Minangkabau Buya Syamsul Akmal, S.Ag, MM Tuanku Putiah bersama Ketua Panitia
pelaksana acara Wisuda Tahfidz Qur’an Angkatan ke 5 dan Kegiatan Pentas
Kreativitas santri Aulia Rahman, SE, Sy. Sutan Kayo.
Disebutkannya, bagaimana dengan yang
belum memiliki gala?. Dapat diminta kepada Ninik mamak suku masing-masing atau
pihak ayah (di Pariaman). Bagi laki-laki yang bukan Minang dapat diberi gelar
oleh Ninik mamak suku tempat dia malakok atau Ninik mamak yang bersedia
mengangkat dia sebagai anggota dalam sukunya. Dapat juga diberikan secara
lembaga oleh KAN setempat
“Dengan demikian kegiatan kita pada
Sabtu malam adalah Mahimbaukan gala (gelar adat) secara adat/ resmi menurut
yang ada. Terhadap gala yang telah dimiliki atau yang baru diterima dari Ninik
mamak masing-masing maupun gelar yang diberikan oleh Ninik Mamak KAN Koto
Tangah. Dilaksanakan secara adat oleh KAN Koto Tangah yang dihadiri oleh LKAAM
Padang dan Sumbar, serta puluhan Ninik mamak serta pandeka Koto Tangah yang
diundang,”tambah Buya Syamsul Akmal, SA.g. MM Tuanku Putiah kandidat doktor
Ilmu Administrasi Pendidikan di UNP ini.
Oleh karena itu sebutnya pemangilan
gala sehari-hari dan penulisan gala dalam administrasi Yayasan maupun Pondok
untuk seluruh laki-laki Keluarga besar Yayasan Shine Al Falah berlaku secara
resmi setelah kegiatan Wisuda Tahfizd Qur’an angkatan ke V ini. Untuk tahun ini
peserta wisuda Tahfidz Qur’an yang akan dilaksanakan pada tanggal 27-28
Februari ini sebanyak 152 orang. Adapun yang akan dihimbaukan gala adalah
seluruh Buya/Ustad serta santri putra yang ikut wisuda tahfizd ke V ini.
